Kesenian India
Kebudayaan purba India berkembang
sekitar 3000 SM di lembah sungai Indus – Pakistan. Dari beberapa hasil
temuan ternyata sudah menunjukan suatu bentuk kebudayaan yang bermutu
tinggi. Tetapi masih belum memberikan gambaran secara lengkap tentang
peninggalannya, Karena masih belum banyak ditemukan
Peninggalan – peninggalanya antara lain:
a. Seni bangunan, contohnya
reruntuhan bangunan yang ditemukan di dua kota lama (Mahenjo – Daro dan
Harapa) menggunakan batu bata, penempatan bangunan dengan system
sentral dan sudah ada bangunan yang bertingkat
b. Seni patung, berbaga naturalis dan stilasi terbuat dari batu logam dan kayu
c. Seni relief, berupa materai piktegraf dari lempengan tanah liat
yang diberi gambar binatang (badak lembu atau singa) dan tulisan yang
sampai sekarang masih belum bisa dibaca
Kemudian sejak munculnya ajaran
Hindu – Budha maka berkembang berkembang kebudayaan yang bercorak
khusus. Bentuk keseniannya mengarah pada gaya perlambangan (simbolisme)
dengan berpedoman pada buku seni disebut “Silfa Sastra”
Peninggalan – peninggalan itu adalah;
a. Seni Banguanan India
- Stamba (Tugu Asoka) berfungsi sebagai media penyebaran ajaran Budha
- Stupa (caitya) berfungsi sebagai lambang ajaran Budha
- Kuil Budha (Chaitya Griha) merupakan bangunan tempat meditasi para pendeta Budha
b. Seni Patung India
Ketika masyarakat Budha masih
bersifat Ai-Iconis (tidak mengenal patung sebagai media pemujaan), maka
Budha hanya diwujudkan dalam bentuk perlambangan saja, seperti Tahta
Budha, Cakra Budha atau Telapak Kaki Budha. Kemudian setelah India
mendapat pengaruh dari kesenian Yunani-Romawi, barulah Budha diwujudkan
dalam bentuk patung manusia dengan ciri – ciri masih memperlihatkan
gaya seni patung Yunani (Dewi Apolo). Ciri – cirinya yaitu: bergaya
realis, muka lonjong, rambut bergelombang dan sikap duduk kaki
berjuntai. Dalam perkembangan selanjutnya seni patung India
memperlihatkan ciri khasnya, yaitu raut muka seperti orang India, duduk
bersila dengan sikap tangan tertentu yang mengandung atri (Mujra)
c. Seni Lukis dan Seni Relief India
Peninggalan seni relief India terdapat pada dinding di dalam biara –
biara menggunakan teknik fresco yaitu melukis yang dikerjakan ketika
dindingnya masih basah sedangkan seni reliefnya banyak terdapat pada
dinding – dinding candi Hindu
PENDIDIKAN SENI TENTANG PERKEMBANGAN SENI RUPA INDONESIA
PERKEMBANGAN SENI RUPA INDONESIA
A. Sifat – Sifat Umum Seni Rupa Indonesia
1. Bersifat tradisional/statis
Dengan adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegang pada suatu kaidah yang turun temurun
2. Bersifat Progresif
Dengan adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhi kebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadi milik bangsa Indonesia sendiri
3. Bersifat Kebinekaan
Indonesia
terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan lingkungan dan alam yang
berbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam
4. Bersifat Seni Kerajinan
Dengan kekayaan alam Indonesia yang menghasilkan bermacam – macam bahan untuk membuat kerajinan
5. Bersifat Non Realis
Dengan latar belakang agama asli yang primitif berpengaruh pada ungkapan seni yang selalu bersifat perlambangan / simbolisme
B. Seni Rupa Prasejarah Indonesia
Jaman
prasejarah (Prehistory) adalah jaman sebelum ditemukan sumber – sumber
atau dokumen – dokumen tertulis mengenai kehidupan manusia. Latar
belakang kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia
yang disebarkan oleh bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada
waktu itu animisme dan dinamisme yang melahirkan bentuk kesenian
sebagai media upacara (bersifat simbolisme)
Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar