Minggu, 09 Oktober 2011

Model artistik

Model artistik

Seni Buddha-Yunani menggambarkan kehidupan Buddha dalam sebuah cara visual, kemungkinan besar dengan menggunakan model-model realistik dan konsep-konsep yang bisa dicapai para seniman pada masa itu.
Para Bodhisattwa digambarkan sebagai bangsawan India yang memakai perhiasan dan telanjang dada. Sementara para Buddha digambarkan seperti raja-raja Yunani yang memakai busana yang mirip toga. Gedung-gedung di mana mereka digambarkan, menggunakan gaya Yunani dengan pilar-pilar kolom Korintus yang berada di mana-mana dan hiasan pilar melingkar dengan ukiran lung-lungan dedaunan. Kemudian dewa-dewi yang digambarkan merupakan kombinasi dewa-dewi (Atlas, Herakles) dan India (Indra).

[sunting] Perkembangan gaya

Gaya seni Buddha-Yunani mulai dari sangat halus dan realistik, seperti nampak pada patung-patung Buddha yang berdiri, dengan “penanganan lipatan-lipatan yang sangat realistik dan pada beberapa bahkan sedikit menampakkan volume tubuh model yang menjadi ciri khas karya Yunani yang terbaik” (Boardman). Kemudian gaya ini kehilangan realisme kelas tinggi ini untuk kemudian menjadi semakin simbolis dan dekoratif pada abad-abad yang mendatang.

[sunting] Arsitektur

Stupa bergaya Yunani di Sirkap.
Dewa Yunani Atlas, menyangga sebuah monumen Buddha, Hadda.
Keberadaan stupa di kota Yunani Sirkap, yang dibangun oleh Demetrius sudah menunjukkan sebuah sinkretisme yang kuat atau perpaduan antara agama Yunani dan Buddha, bersama dengan agama-agama lainnya seperti Hindu dan Zoroastrianisme. Gaya bangunan adalah Yunani, yang dihias dengan pilar-pilar kolom Korintus.
Kemudian di Hadda, dewa Yunani Atlas digambarkan menopang monumen Buddha yang dihias dengan pilar-pilar kolom Yunani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar