SEJARAH SINGKAT SHODO
Di masa Heian, orang Jepang sudah memulai menunjukkan pencapaian yang cukup luar biasa di dalam bentuk seni yang baru “Three Great Brushes” (atau sanpitsu) oleh pendeta Buddha, Kuukai (774 - 835), Kaisar Saga (786 - 842) dan petugas kekaisaran Tachibana no Hayanari (778 - 842) telah mencapai pendewaan gaya kaligrafi yang kemudian menjadi popular dari master Cina T’an, Yan Zhenqing (709 - 785).
Ada 5 script dasar di dalam kaligrafi Cina: tensho (seal style), reisho (clerical style), kaisho (block style), gyosho (semi-cursive style), sosho (cursive stye, atau di sebut “tulisan rumput”). Ke lima-lima nya ini telah muncul sebelum akhir abad ke 4. Sebagai tambahan, orang Jepang telah mengembangkan karakter kana sepanjang abad ke 8, karakter-karakter yang melambangkan bunyi ini bertolak belakang dengan karakter yang di pakai sebagai ideographic (kanji). Tiga jenis kana telah di kembangkan yaitu, kanji, hiragana dan katakana.
Quote:
Kaligrafi Jepang biasanya digunakan untuk hiasan dinding, awalnya hanya karena keindahan tulisan. Lama-lama ada penulisan tentang filosofi Jepang atau China sehingga ada kata-kata mutiara yang ditulis dengan kaligrafi. ”Tata cara penulisan kaligrafi Jepang dengan huruf Jepang biasa itu jauh berbeda. Perbedaan itu terutama terletak di goresannya. Harus menggunakan kuas dan di kertas khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar