Minggu, 09 Oktober 2011

Seni Terapan


Seni Terapan

Quantcast Kembali pada cerita sebuah keindahan yang keluar dari lubuk hati manusia, ada sebuah kejadian yang sangat membuat kita berpikir kembali, bagaimana jika sebuah kata seni bergabung dengan kata teknologi, apakah akan tetap mempunyai arti keindahan atau malah sebaliknya?
Memang ada kalanya manusia merasa dirinya seperti tidak ingin dikuasai oleh sesuatu yang sifatnya bukan alami tetapi tanpa kita sadari seseorang akan selalu membuka dirinya untuk diracuni oleh barang yang sangat tidak alami malahan kadang kala mereka menjadi lebih berkeinginan untuk menjadi bagian dari barang non alami ini. Lalu apa kira kira yang akan terjadi apabila ternyata manusia tidak menyadari bahwa dirinya sedang terbawa oleh sebuh gejala alam yang tidak alami?
Sebagian orang merasa bahwa dirinya akan tetap berada dijalur yang benar benar bersifat alami dan tidak akan terbawa oleh arus yang non alami, sebagian lagi merasa dirinya siap siap saja andaikata dia terpaksa harus mengikuti arus non alami itu tetapi sebagian besar manusia malahan cenderung dengan kesadaran penuh melibatkan langsung kedalam gelombang arus yang membawa dirinya kealam non alami ini.
Nah apabila telah terjadi kelompok yang mempunyai keinginan yang tidak sama terhadap keadaan yang akan membawa mereka kearah yang tidak jelas batas alami dan non alami, apa yang akan terajdi kemudian, akankah manusia kembali kejaman purba dimana alam telah benar benar menjadi bagian dan penentu kehidupan mereka, atau kembali kejaman batu dimana mereka juga mulai mengenal kehidupan yang menjadi biang keladinya sebuah peradaban yang mengarah pada kehidupan non alami, atau malahan mereka tidak akan menoleh sama sekali pada kehidupan alami yang pernah nenek moyang kita jalani?
Ada sebuah kisah nyata yang menggambarkan betapa kehidupan yang sifatnya alami sangat membuat manusia tidak bahagia dalam arti mereka tidak pernah merasakan bagaimana kebutuhan hidup berkembang dengan baik selain mengandalkan kekayaan alam yang mereka rasakan semakin sulit untuk didapat dan bagi kelompok ini sepertinya dunia terasa sangat sempit. Akan halnya manusia yang mulai membuka diri kepada dunia diluar yang sepertinya bersifat non alami, mereka menemukan begitu luasnya dunia dan begitu banyaknya kesempatan mereka untuk mengembangkan kebutuhan kehidupan mereka dan mereka juga merasa bahwa begitu banyaknya kemudahan yang mereka peroleh dikala sesuatu bahan alam mulai tidak mudah lagi mereka dapatkan.
Dari sekelumit cerita diatas sebenarnya bukan berarti alam menjadi tidak ramah dan membuat manusia tidak merasa bahagia karena sebenarnya apapun yang manusia lihat didunia ini semuanya bersumber dari alam itu sendiri. Sangarlah tidak mungkin manusia dapat hidup tanpa dukungan alam lingkungannya.
Lalu apa sebenarnya yang terjadi apabila manusia akan tetap membutuhkan alam sementara kemajuan berpikir sudah menginjak pada kehidupan yang sepertinya tidak alami?
Apa yang terjadi adalah manusia akan tetap memanfaatkan alam bagi kehidupannya dan dengan kemajuan jaman yang dipelopori oleh para genius, akhirnya mereka menemukan bahwa segala hal yang ada dialam adalah unsur biologis yang dapat diuraikan secara mathematis dan membuat setiap bentuk apapun yang ada dapat diikuti oleh bentuk bentuk terapan yang memadukan unsur seni dan perhitungan sehingga akhirnya manusia tetap menggunakan alam sebagai faktor utama didalam kehidupannya.
Inilah inti dari karya seni terapan dimana manusia memadukan seni dengan perhitungan dan ternyata memang dapat menghasilkan karya karya yang luar biasa dan mempunyai daya guna yang tingga bagi kehidupannya.
Lalu kapan sebenarnya dimulainya pemikiran untuk memadukan kedua unsur ini?
Kita kembali pada jaman dimana manusia memulai kehidupan dengan sebuah penemuan yang menjelaskan keterkaitan sebuah bidang lurus dengan bidang miring dimana dikenal dengan rumus Phytagoras. Sejak penemuan rumus itu, dimulailah penelitian demi penelitian keterkaitan berbagai macam unsur alam dengan rumusan matematis dimana pada ujung penelitian ditemukan berbagai jenis bentuk bentuk indah yang dapat diuraikan dengan perhitungan rumit. Akhirnya dikenal dengan kata Seni Terapan yang mengacu pada rumus rumus mathematik dengan berbagai bentuk alam yang indah.
Akan halnya penemuan yang lebih modern menggubah segala bentuk bebas menjadi bentuk bentuk geometris dan menjadikannya sebagai patokan untuk bentuk lain yang lebih dinamis namun tetap mengikuti rumus2 yang membuatnya mudah untuk dilaksanakan bahkan dijadikan benda benda monumental yang sangat indah.
Akhir dari uraian diatas adalah sebuah kesimpulan yaitu tidak ada satupun kehidupan dialam jagat raya yang tidak dapat dijadikan bahan untuk diteliti dan dianalisa yang kemudian dibentuk mengikuti kebutuhan manusia didalam memenuhi keinginan keinginannya untuk berkembang.
Dengan kata lain setinggi tingginya ilmu terapan pada akhirnya akan kembali pada unsur seni karena hal ini merupakan dasar kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar