Minggu, 09 Oktober 2011

BELAJAR SENI BUDAYA

BELAJAR SENI BUDAYA
Indonesia Jadi Pilihan Mahasiswa Asing


JAKARTA (Suara Karya): Indonesia masih menjadi pilihan bagi mahasiswa asing yang ingin belajar seni dan budaya. Hal itu terlihat pada program pertukaran mahasiswa "Darmasiswa" yang digagas Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang setiap tahunnya kebanjiran pendaftar.
"Karena keterbatasan dana, setiap tahun kami hanya bisa menampung sekitar 750 mahasiswa asing. Tahun ini, mereka tak hanya tertarik pada seni dan budaya, tetapi juga kuliner Indonesia yang begitu beragam," kata Sekjen Kemendiknas, Ainun Naim saat membuka program Darmasiswa 2011, di Jakarta, Jumat (23/9) malam.
Ia menjelaskan, program Darmasiswa bisa menjadi salah satu promosi Indonesia di mata asing. Hal itu bisa dibuktikan lewat jumlah negara yang berminat mengirimkan mahasiswanya untuk ikut Darmasiswa.
"Setiap tahun jumlah mahasiswanya terus bertambah, termasuk jumlah negaranya. Tahun ini jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1.800 mahasiswa asing, tetapi dibatasi hanya sekitar 750 orang dari 73 negara," ujarnya.
Jumlah peserta dibatasi, menurut Ainun Naim, karena pemerintah Indonesia menanggung biaya hidup peserta yang diberikan sebesar Rp 2,5 juta per orang per bulan. Mahasiswa asing itu akan ikut kuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia sesuai dengan bidang peminatan.
"Mahasiswa asing itu belajar di perguruan tinggi kita dari Sabang sampai Merauke. Selain seni dan budaya, ternyata kuliner Indonesia menjadi daya tarik, karena ada sebagian mahasiswa yang berminat belajar tentang kuliner Indonesia," tutur Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
Selain mendatangkan mahasiswa asing ke Indonesia, lanjut Ainun, pihaknya menggagas untuk memberangkat mahasiswa Indonesia untuk belajar ke sejumlah negara untuk memperkenalkan Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa lebih dikenali dunia secara lebih baik. "Karena masih ada saja yang mengenal Indonesia sebagai bagian dari Bali," katanya seraya menambahkan jumlah alumni Darmasiswa sejak diluncurkan 1974 hingga saat ini mencapai 3800 orang.
Kendati demikian, lanjut Ainun, pihaknya tetap membuka kesempatan mahasiswa asing yang ingin ikut Darmasiswa, tetapi dengan biaya sendiri. Saat ini tercatat ada sekitar 75 orang. "Jumlah negara yang terbanyak mengirimkan mahasiswanya ikut Darmasiswa adalah Polandia mencapai 83 orang. Sementara tahun lalu adalah China yang mencapai 60 orang," katanya.
Salah satu perguruan tinggi yang kebanjiran peminat untuk belajar seni dan budaya Indonesia adalah Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid (STP) Sahid. Seperti dikemukakan Ketua STP Sahid, Kusmayadi, pihaknya menerima 22 peserta Darmasiswa dan 12 peserta Darmasiswa dengan biaya sendiri. Keduabelas mahasiswa asing itu berasal dari Turki. (Tri Wahyuni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar